Antara not kosong, Prejudis, & Individualiti.

*Sebelum kalian meneliti, review ini adalah idea asal penulis untuk mengekspose musik tanpa prejudis, diskusi tentang penelitian terhadap musik yang lebih mendalam dan jatuh bangun musik bagi setiap individu.
Interpretasi review ini sebagai picisan ataupun rencana adalah berdasarkan naluri pembaca;

Memetik dari kata-kata Kurt Cobain semasa kehidupannya, "If you die you're completely happy and your soul somewhere lives on. I'm not afraid of dying. Total peace after death, becoming someone else is the best hope I've got." kemudiannya, “Drugs are a waste of time. They destroy your memory and your self-respect and everything that goes along with with your self esteem.”. Teringat pula sewaktu zaman persekolahan, suara Ijam dari band Restraint berteriak di corong telinga, dengan lagu Until The End, membakar semangat setiap remaja berjiwa muda, “ Until the end! We must struggle and fight, for the betterness of the future, for the scene that we believe with, for our friends we allies with, I cant recall how many blood and sweat you tears, but I can recall your spirit, for your struggle, until the end!”. Kekangan Global, Hak kemanusiaan, Demokrasi dan kebebasan. Realitinya, inilah yang sedang didiskusikan oleh 60% dari band-band seluruh dunia dari dahulu hingga kini. Tetapi sayangnya, 20% menyampaikan melodi yang kosong tanpa suara. Pengaruh mereka berkarya dievolusikan dengan persekitaran yang menekan, memaksa mereka memuntahkan idea walaupun berat untuk diterima masyarakat dengan medium musik yang disampaikan. Genre yang dibawa sememangnya sukar untuk diterima masyarakat , apatah lagi perjuangan mereka. Dari Grunge, Folk, Metalcore, Death Metal, mahupun Nasyid, semuanya meletakkan isu kemanusiaan dalam setiap lagu yang ditulis.


Straight Edge, pengaruh yang menentang alkohol, dadah dan rokok.


Mengambil contoh sebuah band death metal dari Glendale, Arizona , A JOB FOR A COWBOY meletakkan isu humaniti dan telah banyak melaksanakan projek kemanusiaan, mendiskusi isu rakyat di Afrika dan peperangan. Earth Crisis, band dari Syracause, New York adalah salah satu band straight edge yang membawa genre metalcore yang banyak membawa isu global, termasuk alam sekitar, penggunaan bahan mentah di bumi, pemanasan global dan banyak lagi. Manakala band BORN OF OSIRIS dari Palatine, Illinois pula banyak mengetengahkan isu bawaan dari propaganda kesyaitanan Freemason dan Iluminati, salah satu debut dalam album A Higher Place , Now Arise menceritakan propaganda Iluminati yang telah berjaya mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita seharian. Entiti sebegini banyak dinilai dari luaran sahaja, faktanya, mereka yang buta dan pekak sahaja mengatakan bahawa musik yang dibawa adalah tidak bermoral. Namun ada juga segelintir yang dapat menerima. “Musik sebenarnya adalah satu jenayah ringan apabila didengari secara kosong dengan hanya untuk bergembira, bukan sebagai satu medium untuk memprotes propaganda dan menyedarkan masyarakat” ,

Line-up lama JFCB, tanpa Jon Rice.

Kredit untuk scene di tanah air, seperti Koffin Kanser, Kids On The Move, Second Combat, Restraint, A Lot Like Death, Ruptured Arteries, Kiss The Fallen, The Padangs, Butterfinggers, Daarchlea, Efek Rumah Kaca (Ind.), S.I.G.I.T (Ind.), dan para angkatan seni yang lain. Pendekatan yang diambil untuk melemparkan maksud yang lebih berkualiti dengan falsafah mereka sendiri memperihalkan isu kemanusiaan dan mendiskusikan moraliti setiap individu secara berdikari patut diberi pujian dan kredit.
Tapi, apakah sebenarnya agenda yang perlu dibawa oleh kita? Majukanlah diri, pandanglah jauh kehadapan, percayalah dengan diri kalian! Tujuan review ini ditulis bukannya untuk meracuni minda kalian, malahan juga bukannya luahan ideologi yang membabi buta. Ini adalah luahan ribuan lagi pencinta muzik di luar sana. Konklusinya, Kita semuanya sama, “No one ever wins, no one finally loses, except the dead, under the sun, they rot together, with absolute biological equality.”

Review Writed by:
Emme